Warna, Tipe dan Jenis Batu Garnet (Biduri Delima)

Ada enam tipe jenis garnet utama yang digunakan untuk batu permata: Andradite, almandine, grossularite, pyrope, spessartine dan Uvarovite.

Garnet Almandine adalah batu permata yang paling sering digunakan dan umum.

batu biduri delima demantoid dengan inklusi ekor kuda
Garnet demantoid dengan inklusi horsetail (ekor kuda)
Andradite, salah satu jenis batu garnet yg paling banyak dicari ini terbagi dalam tiga tipe kualitas permata: melanite, demantoid dan topazolite. Demantoid adalah batu garnet yang paling berharga tetapi amatlah langka. Demantoid dapat bersaing dengan berlian dari segi 'brilliance' nya. Warna hijaunya dikarenakan kandungan kromium. Carl Faberge, seorang jeweler Rusia yg terkenal suka menggunakan dematoids dalam banyak karyanya. Topazolite jarang dibuat menjadi perhiasan karena sering tidak cukup besar untuk dibuat faceting. Melanite tidak lagi digunakan dalam batu permata, meskipun pernah digunakan dalam perhiasan untuk berkabung.

Garnet Glossular tidak berwarna bila murni. Batu-batu ini dapat ditemukan dalam berbagai warna kecuali biru, dan merah juga warna yg jarang ditemukan pada varietas ini.

Garnet Pyrope, yg berwarna merah gelap dan sering ditemukan tanpa inklusi. Batu-batu ini jarang dipotong menjadi faceted dengan lebih dari satu karat.

Spessartine, jenis garnet yg kurang terkenal dan jarang digunakan. Sangat sedikit dari batu garnet jenis ini memiliki kualitas yg cukup untuk digunakan sebagai batu permata walaupun sering dibuat dalam bentuk cabochon.

Uvarovite adalah batu jenis garnet yang paling langka dari semua keluarga garnet. Karena batu ini biasanya terbentuk sebagai kristal yg kecil sehingga jarang digunakan sebagai permata.

Berbagai Macam Warna Pada Batu Garnet

batu garnet warna biru
Garnet biru (warna paling langka) dikatakan pernah sekali ditemukan di Bekily (Madagaskar) di akhir 1990-an. Batu ini dapat berubah warna dari hijau kebiruan di siang hari ke warna ungu di lampu pijar, sebagai akibat dari jumlah vanadium yg relatif tinggi (sekitar 1 wt.% V2O3).

Ada juga beberapa jenis garnet lain yg bisa berubah warna. Di siang hari, warnanya berkisar antara biru, abu-abu, coklat, krem dan hijau, tetapi dalam lampu pijar warnanya tampak seperti keunguan / pink atau warna kemerahan. Karena sifatnya yg bisa berubah warna batu semacam ini sering dikira batu alexandrite.

Sifat transmisi cahaya garnet dapat berkisar dari spesimen transparen batu mulia berkualitas ke varietas opaque yg digunakan dalam keperluan industri. Kilau mineral Garnet mineral dikategorikan sebagai resinous (seperti amber) atau vitreous (seperti gelas).

Batu garnet dengan inklusi "horsetail" atau "ekor kuda" juga merupakan salah satu batu mulia yang paling dicari-cari. Inklusi ini jika diperhatikan terlihat seperti bulu atau jarum-jarum kecil yg berada di dalam batu tersebut.

batu garnet demantoid dengan inklusi


Tsavorite adalah grossular garnet yg berwarna hijau cerah. Garnet merah terbagi dalam beberapa warna yang berbeda, termasuk merah-kehitaman, yang dikenal sebagai pyrope garnet, dan merah-kecoklatan yang disebut almandine.

Garnet merah yang paling dicari adalah garnet Rhodolite, dikarenakan warna 'cranberrynya' yang segar. Istilah "Rhodolite" pertama kali digunakan pada tahun 1898, yg berasal dari kesamaan warna garnet dengan bunga rhododendron. Garnet berkualitas bagus biasanya dibikin faceted, sedangkan yang kurang bagus sering dipoles menjadi 'manik-manik'.

batu rhodolite
batu rhodolite

No comments:

Post a Comment