Tiap IP address adalah unik dan tiap komputer memiliki IP address yang unik (unik artinya tidak sama dengan yang lainnya). Dalam IP address, bagian dari address tersebut mewakili sebuah jaringan (network), dan bagian lainnya mewakili host/node (individu).
Ini ibarat seperti sebuah kompleks perumahan, kita memiliki alamat/nama jalan dan nama/alamat rumah. Alamat jalan untuk semua rumah yang berada di jalan tersebut, dan alamat rumah hanya bagi si penghuni rumah itu saja. Alamat jalan inilah dalam sebuah jaringan bisa kita sebut sebagai IP network dan alamat rumah dalam jaringan bisa kita sebut sebagai node atau host name.
Mari kita ambil IP address 192.168.1.1 sebagai contoh. Tiap group angka dalam IP address yang dipisahkan oleh titik tersebut bisa berupa angka hanya dari 0 sampai 255.
Jika terdapat sebuah PLC yang memiliki IP address 192.168.1.1, bagaimana anda bisa menentukan alat lain mana saja yang bisa alat ini ajak komunikasi? Ini bisa dilakukan dengan menggunakan IP address beserta subnet masknya.
Subnet mask juga terdiri dari 4 group berisi angka, dan tiap group menyesuaikan 4 group yang dimiliki IP address, dan menentukan alat mana saja yang berada dalam jaringannya dan yang mana saja yang bukan dari jaringannya. Jika subnet masknya adalah 255 ini berarti bahwa IP address di bagian yang sama tersebut diperuntukkan untuk komunikasi. Ketika oktet subnet mask adalah 0, porsi nomor alamat ip bisa berupa nomor yang valid dalam kisaran.
Mari Saya kasih contoh biar lebih jelas,
Sebuah PLC A memiliki IP address 192.168.1.1 dan subnet mask 255.255.255.0, maka dari itu apabila ada perangkat lain misalkan PLC B yang hendak mengajak komunikasi pada PLC A harus memiliki IP address dengan 3 group angka awal 192.168.1.x yang di mana subnet masknya adalah 255.255.255.0.
Coba sekarang kita tambahkan PLC C pada switch dengan IP address 192.168.5.12 dan subnet mask 255.255.255.0, apakah perangkat ini dapat berkomunikasi dengan perangkat lain di jaringan tersebut? jawabannya adalah tidak. Ini dikarenakan PLC C memiliki IP address yang tidak match atau sesuai dengan IP address lainnya dalam jaringan.
Apa yang kita bisa perbuat untuk memungkinkan mereka semua berkomunikasi satu dengan yang lainnya? Gampang, caranya hanya mengubah subnet mask pada semua perangkat menjadi 255.255.0.0 maka semua perangkat mulai bisa berkomunikasi satu dengan yang lainnya.
Berikut ini adalah sebuah contoh sederhana mengenai subnet mask, yaitu gambar berupa dua kelompok kerja (work group) dalam sebuah perusahaan. Dua kelompok kerja ini bisa dipisahkan dengan menggunakan router.
Jika diperhatikan anda akan melihat bahwa terdapat 3 IP network address yang bisa dikenali jika diperhatikan dari 3 group angka dari depan yang dipisahkan oleh titik, yaitu 135.68.1, 135.68.2, dan 135.68.3. Angka nol disini juga bisa digunakan untuk mengindikasi sebuah alamat jaringan. Kenapa? karena pada umumnya angka nol disimpan tidak untuk komputer individu tetapi melainkan untuk mewakili sebuah network.
Ini berarti disini terdapat 3 jaringan dan dinamakan subnet, dan dua di antara mereka digunakan pada dua kelompok kerja. Dan bisa anda lihat dan pahami juga bahwa pada dua subnet tersebut terdiri dari dua komputer individu yang masing-masing IP addressnya diakhiri dengan angka 1 dan 2. Itu adalah IP yang digunakan sebagai identitas komputer mereka masing-masing.
Ini bisa dikatakan juga bahwa network address mereka di bagian Marketing adalah 135.68.2, dan angka 1 dan 2 nya merupakan node atau host address dari keseluruhan IP address tersebut. Dan terdapat juga subnet lainnya yaitu pada bagian Engineering, dan sama halnya bahwa angka 1 dan 2 diperuntukkan untuk masing-masing komputer individu disana.
No comments:
Post a Comment