Sesuai pemisah kekuasaan menurut Konstitusi Amerika Serikat, baik DPR (House of Representatives) maupun Senat harus menyetujui anggaran yang disepakati, kemudian ditandatangani oleh Presiden.
Semua layanan kecuali yang 'penting' saja biasanya akan dihentikan, namun karena semua pengeluaran pemerintah harus disahkan oleh Kongres, tak ada hukum yang melindungi layanan pemerintah apapun dari penutupan.
Beberapa pegawai pemerintah harus tetap bekerja karena perannya yang sangat penting seperti polisi dan tentara namun harus rela tidak digaji karena gaji mereka tertahan di tangan Senat.
Tiap tahun, anggaran untuk tahun fiskal yang akan dijalani harus disetujui oleh pemerintah AS. Rancangan anggaran ini akan digulirkan agar dilakukan voting di Senat. Agar anggaran bisa dicairkan untuk operasional negara mereka memerlukan 60 suara dukungan, jika tidak tercapai sampai tenggat waktu yang ditentukan maka pemerintah akan ditutup (alias shutdown) sampai konsensus tercipta.
Pada tahun 2013, shutdown yang berlangsung selama 16 hari tersebut merugikan negara sebanyak USD 24 miliar dolar berdasarkan analisa dari lembaga perating Standard & Poor's. Ini artinya shutdown lebih menghabiskan duit ketimbang menghasilkan duit.
Penutupan sebagian pemerintahan AS yang dilakukan oleh Donald Trump merupakan yang terlama dalam sejarah modern. Masalah utamanya adalah pembangunan tembok perbatasan AS dengan Meksiko yang tidak disetujui oleh Partai Demokrat karena dianggap boros dan tidak diperlukan.
Bagi Trump, pembangunan tembok yang rencananya akan membentang sepanjang 1,600 km dan memakan biaya sekitar Rp 80 triliun ini sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah penyelundupan narkoba dan imigran ilegal.
Meskipun menguasai DPR dan Senat, para pemimpin Partai Republik di Kongres mengalami kesulitan mengumpulkan dukungan bagi anggaran tersebut.
Shutdown kali ini sudah menginjak hari ke-22 pada Sabtu 12 Januari 2019, melampaui rekor sebelumnya yaitu 21 hari pada era-Presiden Bill Clinton. Salah satu dampaknya adalah para PNS banyak yang memilih untuk membolos dibandingkan dengan bekerja tanpa diupah sehingga mengakibatkan layanan fasilitas umum lumpuh karena tidak ada petugas yang melayani.
Perbatasan AS-Meksiko memiliki panjang sekitar 1.954 mil (3.145 km) dan melintasi padang pasir yang luas dan pegunungan di California, Arizona, New Mexico dan Texas. Sekitar 654 mil dari itu memiliki semacam penghalang buatan manusia, seperti pagar atau dinding. Sebagian besar dibangun setelah 2006.
Pada Januari 2018, 60% orang Amerika mengatakan mereka menentang proposal Trump untuk memperluas tembok secara substansial, menurut Pew Research Center. Memperluas tembok lebih populer di kalangan orang tua, orang kulit putih dan orang yang kurang berpendidikan, menurut survei.
No comments:
Post a Comment